Senin, 19 Juli 2010

Mengapa Membaca itu Penting?

. Senin, 19 Juli 2010
0 komentar


Jika Anda adalah seseorang yang benci dengan kegiatan membaca, ada baiknya Anda kaji ulang. Mengapa? Di bawah ini saya cantumkan enam alasan pentingnya kegiatan membaca. Saya tidak akan membuat tulisan ini menjadi panjang karena tulisan ini khusus dibuat untuk Anda yang benci membaca.

Pertama:
Membaca penting karena dapat membuka wawasan baru. Banyak hal-hal baru yang akan Anda temukan dalam sebuah bacaan. Hal-hal yang belum pernah Anda ketahui. Bahkan hal-hal yang sebelumnya tidak pernah Anda bayangkan ada.

Kedua:
Membaca penting karena dapat memberikan pencerahan baru pada pemikiran Anda. Saya yakin, tak jarang Anda digelayuti suatu persoalan yang Anda pikir tak ada pemecahannya. Atau barangkali tak banyak pilihan pemecahan yang dapat Anda tempuh. Bisa juga Anda menjalani sesuatu dengan suatu rutinitas yang membosankan. Saya anjurkan pada Anda: membacalah! Maka tanpa Anda duga Anda akan menemukan pencerahan baru bagaimana memecahkan masalah tersebut atau mengubah sesuatu yang cenderung rutin dan membosankan itu. Tingkatkan kualitas kehidupan pribadi Anda dengan membaca.

Ketiga:
Membaca penting karena dapat mencerdaskan intelektual, spiritual, emosional, dan kepercayaan diri yang berpadu dengan kerendahan hati. Membaca akan membuka peluang Anda untuk menyerap sebanyak mungkin ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan. Membaca akan menumbuhkan kemampuan Anda untuk berpikir kreatif, kritis, analitis dan imajinatif. Melalui membaca Anda akan membentuk kemampuan berpikir lewat proses: menangkap gagasan/informasi, memahami, mengimajinasikan, menerapkan dan mengekspresikan.

Keempat:
Membaca penting karena membuat Anda menjadi seorang yang mandiri dalam mencari pengetahuan. Anda tak akan tergantung pada sekolah, les, kursus, atau seminar.

Kelima:
Membaca dapat memberikan kenikmatan tersendiri bagi jiwa. Membaca adalah sebuah wisata pikiran. Melalui membaca, Anda bisa pergi ke mana saja. Tanpa dibatasi oleh dimensi ruang dan waktu. Membaca akan memberikan kesempatan kepada Anda untuk berangan-angan. Membebaskan pikiran.

Keenam:
Membaca dapat membuat hidup lebih sukses. Tak percaya? Buktikan saja sendiri.

Sumber:http://suhadinet.wordpress.com/2008/06/19/enam-alasan-pentingnya-membaca/

Read More..

Buku Jendela Dunia

.
0 komentar


Buku adalah gudang ilmu, membaca adalah kuncinya. Buku adalah jendela dunia.

Pepatah-pepatah itu tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Pepatah yang menurut saya, tak pernah usang oleh waktu. Dan ini saya yakini dengan sepenuh hati. Tentu saja, karena buku harus menjadi sahabat dalam hidup kita. Buku juga harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan kita. Dengan buku kita bisa melihat sisi lain dari dunia kita ini yang ternyata sangat bermacam-macam bentuknya. Membuat kita bisa mengetahui apa yang sebelumnya tidak kita ketahui.

Beberapa sifat buku yang menurut saya patut menjadi alasan untuk kita mencintainya adalah pertama, karena buku selalu up to date. Walaupun buku telah berumur puluhan bahkan ratusan tahun, tapi buku selalu menyimpan informasi yang akurat sebagai media untuk mengetahui data peradaban yang ada saat itu. Kedua, karena buku selalu kaya dengan imajnasi. Membayangkan apa yang tertulis di buku membuat kita seperti membangun imajinasi versi pikiran kita sendiri. Mengajak diri kita untuk berkreasi dengan menenggelamkan diri dalam alur atau setting yang terdapat dalam buku. Itu menjadikan kita belajar untuk mengerti dunia lain yang sebelumnya tak pernah terpikir oleh kita. Dan ketiga, dengan membaca buku dapat membuat kita tergerak untuk menulis. Mendeskripsikan sesuatu hal menurut kacamata kita sendiri. Menulis membuat kita bebas menciptakan dunia yang ingin kita bangun. Kita bisa mengungkapkan apa yang kita rasakan. Dan menulis adalah sarana yang paling efektif dalam mengungkapkan perasaan. Juga bisa menawarkan pemikiran baru pada orang lain.

Buya Hamka, seorang penulis dan ulama besar Indonesia pernah berkata kepada muridnya :
“Cobalah tulis dari hatimu dahulu. Tangkap ide yang berkelebat agar tak segera lenyap. Alirkan apa saja emosi dan pikiran yang ada di benak dan hatimu. Biarkan ia mengalir sebebas-bebasnya hingga mencapai keutuhan dan garis besar tulisan. Setelah itu barulah kumpulkan serta siapkan data-data pendukung dalam tulisanmu agar ia lebih berbobot dan argumentatif.”

Membaca adalah salah satu modal kita untuk semakin bisa mencintai ilmu.

Imam Ali berkata : “Tubuh kita ini selalu melewati enam keadaan : sehat, sakit, mati, hidup tidur, dan bangun. Hidupnya hati adalah berkat bertambahnya ilmu, dan matinya adalah akibat ketiadaan ilmu. Sehatnya hati adalah berkata keyakinan, sakitnya adalah keraguan. Tidurnya hati adalah kelalaian, dan bangunnya hati berasal dari dzikir yang dilakukan.”

Membaca tidak mengenal usia dan waktu. Tidak ada istilah berhanti untuk menggali ilmu. Seandainyapun kita diberitahukan bahwa besok akan mati, maka kita harus tetap terus belajar.

Kunci agar kita selalu mau belajar adalah jangan pernah menganggap diri kita selalu pintar. Anggaplah diri kita selalu kurang. Sehingga, kita akan selalu haus akan ilmu pengetahuan. Ingatlah, bahwa setiap hari ilmu di dunia akan selalu bertambah dan berubah mengikuti perkembangan jaman.
“Ketahuilah, sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup.” (QS. Al-Alaq : 6-7)

Dengan banyak belajar, maka kita bisa membedakan mana yang baik untuk kita ikuti dan mana yang tidak semestinya kita jalani.
Dan bukankah Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat? Maka tak ada alasan lagi bagi kita sebagai umat muslim untuk terus menerus berusaha mencari ilmu yang bermanfaat dengan sebanyak-banyaknya.

“Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang. Karena itu, keungggulan bukanlah suatu perbuatan melainkan sebuah kebiasaan. (Aristoteles)
Dari Mua’adz bin Jabal r.a, ia berkata : “Pelajarilah ilmu, karena mempelajarinya adalah kebaikan, mencarinya adalah ibadah, mengingatnya adalah tasbih, mendalaminya adalah jihad, mengerjakannya kepada orang yang belum mengerti adalah sedekah, mengingatkannya kepada orang yang sudah mengerti adalah taqqarub. Ilmu adalah teman di waktu sepi, kawan dalam pengasingan, penunjuk jalan kesenangan, penolong dalam kesulitan, hiasan di tengah-tengah kawan, dan senjata dalam menghadapi musuh. Ilmu dapat menghidupkan hati dari kebodohan, pelita dari kegelapan, kekuatan dari segala kelemahan, sarana untuk mencapai derajat orang-orang yang baik sewaktu hidup di dunia maupun di akhirat. Ilmu merupakan pemimpin dan amal adalah pengikutnya.”

Maka, teruslah menjalin persahabatan yang erat dengan buku. Rasakan kehadiran mereka sebagai jendela untuk kita melihat masa depan di hadapan. Jadikan keberadaan mereka sebagai jembatan untuk kita berusaha menjadi makhluk Allah yang mencintai ilmu.

Sumber:http://hary84.wordpress.com/2007/07/16/buku-jendela-ilmu-tiada-batas
/

Read More..

Reading is Important

.
0 komentar


Membaca sangat penting bagi setiap orang. Karena hal itu akan mampu meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi mereka yang melakukannya. Namun kegiatan membaca ini belum banyak dilakukan oleh masyarakat kita. Hal ini memang menjadi keprihatinan banyak pihak; pendidik, orang tua, dan pemerintah. Upaya upaya untuk membangun kesadaran masyarakat untuk gemar membaca telah lama dilakukan dengan berbagai cara.
Untuk menumbuhkan kemauan dan kemampuan serta kesadaran membaca berikut ini kami sampaikan hal hal yang perlu dilakukan sebelum melakukan membaca.

Persiapan Sebelum Membaca.
1. Pilihlah waktu yang menurut kita sesuai untuk membaca, waktu yang sesuai disini adalah waktu dimana tidak terdapat gangguan, baik dari luar maupun dari dalam diri kita.
2. Pastikan posisi membaca kita adalah posisi yang benar. Posisi yang benar pada waktu membaca adalah duduk dengan posisi badan tegak, tidak bungkuk, dan pastikan jarak antara buku dengan mata kita kurang lebih 30cm.
3. Siapkan juga hal-hal yang biasanya membantu kita dalam membaca, seperti pensil atau spidol.
4. Ada baiknya sebelum belajar/membaca kita berdoa terlebih dahulu sesuai dengan kepercayaan masing-masing supaya ilmu yang kita dapat bermanfaat.
Guna menumbuhkan sikap gemar membaca perlu dilakukan pengenalan membaca sejak dini. Berikut ini hal-hal yang sebaikya dilakukan oleh orang tua yang mengharapkan putra putrinya mempunyai kegemaran membaca.

1. Tanamkan Minat Membaca Sejak Dini
a. Penggunaan bahasa yang baik
Hal utama yang dipelajarinya anak ialah bahasa dan ucapan orang-orang di sekelilingnya. Bahasa yang kurang baik tidak membantu membina kemahiran berbahasa mereka dan akan menyebabkan mereka kurang percaya diri apabila belajar membaca nanti.
b. Bercerita
Mendengar cerita adalah antara aktivitas di rumah yang dapat menanamkan minat baca pada buku. Melalui aktiviti bercerita membaca buku-buku cerita bergambar, minat membaca anak-anak dapat dipupuk. Mulalah dengan bercerita menggunakan buku-buku cerita yang cantik dan menarik lukisannya. Sambil bercerita, pastikan jari kita menunjuk kepada tulisan yang dibaca.

2. Memberi Rangsangan Yang Sesuai
a. Bermain permainan yang mendidik
Permainan membina blok sangat penting untuk melatih koordinasi mata tangan dan melatih memberi tumpuan. Bahkan bermain sambut bola atau menangkap bola yang sedang bergerak juga amat berguna. Dua kemahiran ini, koordinasi mata-tangan dan memberi tumpuan, sangat berguna apabila anak kecil belajar membaca dikemudian hari.
b. Mewujudkan budaya membaca di rumah
Budaya yang baik di rumah sebenarnya dapat merangsang minat membaca. Hal ini tentunya peran orang tua sangat besar dengan memberi contoh memanfaatkan waktunya untuk membaca. Ada baiknya sediakan rauang khusus sebagai perpustakaan keluarga di rumah. Adapun koleksinya; surat khabar , majalah dan buku-buku ibu bapak.
Dengan mempunyai kemauan dan kegemaran membaca sejak dini maka pada usia kerja nanti akan senantiasa terbawa kebiasaan tersebut. Dengan demikian pengetahuan dan wawasannyapun akan senatiasa bertambah, hal ini akan membawai pengaruh positif pada peningkatan diri serta prestasi kerja dimasa mendatang.

Sumber:http://pustakawan-profesional.blogspot.com/2007/07/pentingnya-membaca.html

Read More..

Perpustakaan Sekolah Sarana Peningkatan Baca

.
0 komentar


Saat ini minat baca masih menjadi perkerjaan rumah yang belum terselesaikan bagi bangsa Indonesia. Berbagai program telah dilakukan untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Pemerintah, praktisi pendidikan, LSM dan masyarakat yang perduli pada kondisi minat baca saat ini telah melakukan berbagai kegiatan yang diharapkan mampu meningkatkan apresiasi masyarakat untuk membaca, akan tetapi berbagai program tersebut belum memperoleh hasil maksimal.
Untuk mewujudkan bangsa berbudaya baca, maka bangsa ini perlu melakukan pembinaan minat baca anak. Pembinaan minat baca anak merupakan langkah awal sekaligus cara yang efektif menuju bangsa berbudaya baca. Masa anak-anak merupakan masa yang tepat untuk menanamkan sebuah kebiasaan, dan kebiasaan ini akan terbawa hingga anak tumbuh dewasa atau menjadi orang tua. Dengan kata lain, apabila sejak kecil seseorang terbiasa membaca maka kebiasaan tersebut akan terbawa hingga dewasa.

Pada usia sekolah dasar, anak mulai dikenalkan dengan hurup, belajar mengeja kata dan kemudian belajar memaknai kata-kata tersebut dalam satu kesatuan kalimat yang memiliki arti. Saat ini merupakan waktu yang tepat untuk menanamkan kebiasaan membaca pada anak. Setelah anak-anak mampu membaca, anak-anak perlu diberikan bahan bacaan yang menarik sehingga mampu menggugah minat anak untuk membaca buku. Minat baca anak perlu dipupuk dengan menyediakan buku-buku yang menarik dan representatif bagi perkembangan anak sehingga minat membaca tersebut akan membentuk kebiasaan membaca. Apabila kebiasaan membaca telah tertanam pada diri anak maka setelah dewasa anak tersebut akan merasa kehilangan apabila sehari saja tidak membaca. Dari kebiasaan individu ini kemudian akan berkembang menjadi budaya baca masyarakat.
Akan tetapi pembinaan minat baca anak saat ini sering terbentur dengan masalah ketersediaan sarana baca. Tidak semua anak-anak mampu mendapatkan buku yang mampu mengugah minat mereka untuk membaca. Faktor ekonomi atau minimnya kesadaran orang tua untuk menyediakan buku bagi anak menyebabkan anak-anak tidak mendapatkan buku yang dibutuhkan. Tidak tersedianya sarana baca merupakan masalah besar dalam pembinaan minat baca anak. Anak-anak tidak dapat memanjakan minat bacanya karena tidak tersedia sarana baca yang mampu menggugah minat anak untuk membaca. Padahal pembinaan minat baca anak merupakan modal dasar untuk memperbaiki kondisi minat baca masyarakat saat ini.
Untuk mengatasi masalah ketersedian sarana baca anak dapat dilakukan dengan memanfaatkan eksistensi perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah dapat difungsikan sebagai institusi penyedia sarana baca cuma-cuma bagi anak-anak. Melalui koleksi yang dihimpun perpustakaan, perpustakaan sekolah mampu menumbuhkan kebiasaan membaca anak.
Tetapi amat disayangkan, perpustakaan sekolah yang dijadikan ujung tombak dalam pembinaan minat baca anak justru dalam kondisi yang memprihatikan. Bahkan saat ini banyak sekolah dasar yang belum memiliki perpustakaan. Data Deputi Pengembangan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia mengungkapkan bahwa hanya 1% dari 260.000 sekolah dasar negeri yang memiliki perpustakaan (Kompas, 25/7/02). Keadaan ini tentu bertolak balakang dengan Undang-undang nomor 2 pasal 35 tahun 1989 tentang system pendidikan nasional yang menyatakan bahwa setiap sekolah diwajibkan memiliki perpustakaan. ironis bukan, mana mungkin minat baca anak dapat terbina apabila sekolah tidak memiliki perpustakaan yang menyediakan buku sebagai sarana baca bagi siswa (anak).
Walaupun ada sekolah yang memiliki perpustakaan sekolah, perpustakaan sekolah belum dikelola dengan baik. Hanya sekolah-sekolah unggulan dan sekolah yang sadar akan pentingnya perpustakaan, memiliki perpustakaan yang dikelola secara baik oleh tenaga profesional.
Banyak perpustakaan sekolah yang pengelolaanya terkesan “yang penting jalan”. Hal ini terlihat dari segi koleksi, sarana perpustakaan serta tenaga pengolola perpustakaan sendiri. Koleksi perpustakaan sebagian besar berisi buku-buku paket sehingga kurang mampu menarik minat siswa untuk mengakses perpustakaan. Sarana dan prasarana perpustakaan yang seadaanya menyebabkan suasana perpustakaan kurang nyaman. Selain itu banyak perpustakaan sekolah yang tidak dikelola oleh tenaga profesional di bidang perpustakaan, perpustakaan dikelola oleh guru pustakawan (guru yang merangkap sebagai pengelola perpustakaan) yang memiliki tanggung jawab utama sebagai pengajar menyebabkan pengelolaan perpustakaan tidak optimal.

Sudah saatnya kondisi perpustakaan sekolah dasar diperbaiki. Perbaikan ini akan mewujudkan berpustakaan sebagai penyedia sarana baca ideal bagi anak-anak. Perbaikan ini akan memotivasi anak-anak untuk berkunjung dan membaca koleksi perpustakaan. Perbaikan yang dapat dilakukan antara lain,
Pertama, koleksi perpustakaan terus ditingkatkan baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Sudah saatnya perpustakaan tidak hanya berisi buku-buku paket, koleksi perpustakaan juga dapat berupa buku-buku bacaan yang mampu menarik minat siswa untuk membacanya. Selain itu perpustakaan dapat juga melengkapi koleksinya dengan koleksi audiovisual sehingga tidak memberikan kesan layanan yang monoton.
Kedua, sarana atua perabot perpustakaan perlu dilengkapi, perpustakaan dapat dilengkapi dengan pendingin udara, televisi dan komputer multimedia. Perabotan perpustakaan perlu didesain dan disusun sesuai dengan kondisi fisik anak-anak sehingga dapat memberikan kesan nyaman bagi anak. Ruang perpustakaan juga dapat dicat warna-warni dan dilukis gambar lucu sehingga menghilangkan kesan formil perpustakaan. Dengan perubahan kondisi fisik perpustakaan ini akan memberikan kesan nyaman anak berada diperpustakaan sehingga anak-anak akan rajin datang ke perpustakaan.
Ketiga, masalah SDM perpustakaan juga perlu mendapatkan perhatian. Perpustakaan harus dikelola oleh tenaga yang memiliki keahlian serta berlatar belakang ilmu perpustakaan, dokumentasi dan informasi. SDM memiliki latar belakang ilmu perpustakaan tentu mengerti bagaimana mengelola serta mengembangkan perpustakaan berdasarkan kaidah ilmu perpustakaan. Memberikan tanggung jawab pegelolaan perpustakaan kepada guru perlu dikaji ulang, guru yang memiliki tugas utama sebagai tenaga pengajar tidak akan mampu maksimal dalam pengembangan perpustakaan karena harus membagi waktunya untuk mengajar. Perpustakaan akan tutup apabila guru tersebut mendapat tugas mengajar. Keadaan semacam ini tentu dapat menghambat proses pembinaan minat baca anak.
Keempat, sebenarnya masalah terbatasan koleksi, sarana perpustakaan serta minimnya SDM perpustakaan disebabkan karena keterbatasan dana. Keterbatasan dana menyebabkan perpusakaan tidak mampu membeli buku, melengkapi sarana perpustakaan serta membayar tenaga profesional untuk mengelola perpustakaan. Sebagai solusinya di perlukan perhatian pemerintah, pengelola sekolah serta peran aktif wali murid. Pemerintah perlu memberikan perhatian bagi pengembangan perpustakaan sekolah. Perhatian itu dapat diwujudkan dalam bentuk pemberian dana bantuan pengembangan perpustakaan sekolah, kebijakan yang merangsang perkembangan perpustakaan sekolah serta penghargaan kepada mereka yang berjasa dalam mengembangkan perpustakaan. Pihak sekolah juga dapat mengoptimalkan keberadaan wali murid yang terhimpun dalam komite sekolah dalam pengembangan perpustakaan sekolah. Wali murid dapat dimintai bantuan dalam hal pendanaan perpustakaan. Tentunya. Wali murid tidak akan segan mengeluarkan biaya bagi pengembangan sekolah karena manfaatkan perpustakaan akan kembali kepada putra-putri mereka. Selain itu pihak sekolah juga dapat menyusun proposal pengembangan perpustakaan dan mengajukannya ke perusahaan, instansi atau individu yang memiliki perhatiaan dibidang pendidikan, minat baca dan perpustakaan.
Dengan berbagai perbaikan diatas maka perpustakaan akan semakin menarik. Perubahan yang menjadi motivasi bagi siswa untuk mengakses perpustakaan. Apabila perbaikan ini dilakukan dari sekarang maka 10 atau 15 tahun kedepan Indonesia akan menjadi bangsa yang gemar membaca. Dengan demikian berakhir sudah permasalahan minat baca yang seolah-olah menjadi perkejaan rumah yang tidak terselesaikan sampai saat ini.

http://www.heri_abi.staff.ugm.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=21&Itemid=33

Read More..

Membaca untuk Masa Depan

.
0 komentar


BETAPA pun besarnya manfaat dari membaca buku, jika masyarakatnya kurang memiliki kesadaran tentang pentingnya membaca buku, terciptanya suatu peradaban yang lebih baik menjadi suatu keniscayaan. Disamping faktor lain yang menjadi penyebab kurangnya minat baca, di antaranya budaya menonton lebih mendominasi dari pada budaya baca, mahalnya harga kertas yang berimbas harga-harga buku menjadi mahal, dan kurangnya sosialisasi dari pemerintah tentang pentingnya membaca buku.
Berdasarkan hasil survei lembaga internasional yang bergerak dalam bidang pendidikan, United Nation Education Society and Cultural Organization (UNESCO), minat baca penduduk Indonesia jauh di bawah negara-negara Asia. Indonesia tampaknya harus banyak belajar dari negara-negara maju yang memiliki tradisi membaca cukup tinggi.

Jepang, Amerika, Jerman, dan negara maju lainnya yang masyarakatnya punya tradisi membaca buku, begitu pesat peradabannya. Masyarakat negara tersebut sudah menjadikan buku sebagai sahabat yang menemani mereka kemana pun mereka pergi, ketika antre membeli karcis, menunggu kereta, di dalam bus, mereka manfaatkan waktu dengan kegiatan produktif yakni membaca buku. Di Indonesia kebiasaan ini belum tampak.
Menumbuhkan kebiasaan membaca harus dimulai dari keluarga. Orang tua berperan penting dalam menumbuhkan kegemaran membaca buku anak-anaknya. Untuk menjadikan anak memiliki kegemaran membaca, memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pepatah Inggris mengatakan we first make our habits, then our habits make us. Sebuah watak akan muncul, bila kita membentuk kebiasaan terlebih dahulu. Artinya, bila orang tua ingin anaknya mempunyai kegemaran membaca buku, maka membaca buku perlu dibiasakan sejak kecil. Disamping perlunya keteladanan dari orang tua sendiri.
Saat ini, biaya pendidikan kian membumbung. Hanya kalangan tertentu saja yang dapat menikmati pendidikan formal sampai jenjang perguruan tinggi. Bagi mereka yang belum beruntung dari aspek ekonomi, sehingga tidak sempat mengenyam pendidikan tinggi, mestinya tidak berkecil hati. Membaca buku menjadi alternatif untuk bisa menjadi terpelajar layaknya orang yang mengikuti pendidikan formal.
http://www.surabaya-ehealth.org/perpustakaan/blog/pentingnya-membaca

Read More..

Profile

.
0 komentar


  1. Nama : WAHYU TEJO MULYO
  2. Nama Panggilan : Wahyu
  3. Tempat/Tgl. Lahir : Malang, 11 Januari 1994
  4. Umur : 15 Tahun
  5. Alamat : Desa Petunjungan, Kec. Paiton, Kab. Probolinggo
  6. Sekolah : SMAN 1 Kraksaan
  7. Kelas : XII IPA 4
  8. Hobi : Mengoperasikan Komputer dan Berbahasa Inggris
  9. Film Favorit : Harry Potter
  10. Cita-Cita : Ingin menjadi dosen bahasa inggris dan programmer
  11. Website Privacy : http://thecreativestudent.blogspot.com/


Above is my family picture, (from left) my mother Suyati, my self Wahyu Tejo Mulyo, my younger brother Wahyu Dwi Hidayatullah (Dwi), and my father Nurul Jadid. We're a happy family. I took this picture from my younger brother's birthday at April 3th 2009 but I changed the backround with Ka'bah picture.
Ok... Let's enjoy with my blog......

Read More..
 

Jangan Sia-Siakan Membaca

I Love Reading & Library

Pentingnya Membaca

The Window of World?